FACEBOOK
POSITIF ATAU NEGATIF ?
Kisah percintaan pasangan muda mudi antara Arianto Kurniawan alias Ari (18) dan Febrianti Kumala (13) berakhir dengan tragis. Cerita cinta yang berawal melalui media jejaring sosial facebook dari bulan Oktober 2009. hubungan percintaan ini berujung dengan penangkapan Ari yang dituduh telah melarikan dan mencabuli gadis dibawah umur. Kasus ini membuat Ari terancam hukuman pidana 9 tahun. Bukan hanya kasus itu saja, banyaknya perkataan yang kurang baik atau dengan menghina orang lain. Orang saling bertikai didalam dunia maya jejaring sosial ini, dilakukan sesama facebookers sampai diusut kepolisian.
Kasus diatas adalah contoh sisi gelap atau memperlakukan jejaring ini secara negatif dalam menggunakan facebook. Secara nyata, lebih dari 200 juta penduduk dunia menggunakan facebook sebagai media komunikasi. Penggunaa facebook atau facebookers yang menggunakannya baik dari anak-anak maupun kaum dewasa. Bayangkan apabila situs jejaring sosial ini digunakan pada hal-hal yang negatif, pasti akan membuat image yang kurang berkenan atau memperburuk citra facebook di mata masyarakat dunia. Facebook tidak lagi sebagai situs jejaring sosial yang aman digunakan, akan banyak kasus yang terjadi dan dapat merugikan berbagai pihak.
Memang tidak semua masyarakat yang dapat menilai bahwa media facebook dapat digunakan dalam hal yang negatif. Masih banyak facebook yang digunakan para facebookers untuk hal-hal yang positif, misalnya orang-orang dapat mengiklankan produknya dan mendapatkan keuntungan, menjalin pertemanan dengan cara yang positif, dan bagi pelajar maupun mahasiswa dapat menjalin komunikasi untuk mengerjakan tugas-tugas dalam studinya. Akan tetapi, pada dasarnya situs jejaring sosial salah satunya facebook mempunyai sisi negatif maupun positifnya. Ini tergantung bagi penggunanya saja, apakah mereka menggunakannya untuk hal yang positif atau negatif. Pemahaman yang komprehensif harus ditanamkan pada pengguna facebook agar bijak dan secara tepat dalam memberikan tambahan suatu manfaat dan meminimalkan sisi negatifnya.
Facebook mempunyai aturan bahwa memperbolehkan bagi pengguna facebook harus di atas umur 13 tahun, itu tidak akan menjadi solusi yang tepat, karena banyak pengguna facebook yang berumur 13 tahun. Semua orang dari anak-anak sampai orang tua bisa menjadi facebookers. Mereka bisa saja dengan mudah mengganti umur saat mengisi member facebook. Facebook di negara Indonesia mencapai peringkat kedua didunia facebook dan mayoritas yang menggunakannya adalah para pemuda. Apabila ini tidak dipantau dan di arahkan dengan benar akan menimbulkan hal-hal yang tidak di inginkan, seperti kasus Ari dan Rianti.
Pertama, para pengguna facebook melakukan komunikasi yang baik dan sehat. Baik dari tuliasan maupun gambar. Pada saat up date status, baiklah menggunakan kata-kata yang sopan, yang dapat membangun dan memberikan semangat baik diri sendiri maupun orang lain. Dan gambar-gambar yang dikirim harus layak untuk ditampilkan dan lihat. Selain itu, pesan yang dikirimkan haruslah bermanfaat, memuat suatu artikel yang positif, info-info kegiatan dan lain sebagainya. Dengan mengakses seperti itu bisa menumbuhkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan keharmonisan bagi sesama pengguna jejaring sosial facebook ini.
Kedua, bimbingan dan pengawasan orang tua sangat perlu diterapkan secara khusus bagi anak-anaknya yang menggunakan facebook. Hal ini bukan sebagai larangan untuk berhenti total menggunakan facebook dalam mengembangkan kekreativitasnya melainkan sebagai pengawasan atau proteksi dini dan wujud kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya. Harus dikontrol secara tepat dan efisien.
Ketiga, bimbingan dan pengawasan dari pemerintah pun dapat dilakukan bukan hanya dari orang tua saja. Seperti kasus razia pengguna facebook di Depok di rental-rental internet. Terbukti ada pelajar yang mengakses facebook pada saat jam pelajaran sekolah. Sehingga, pemerintah Kabupaten Depok melarang pelajar menggunakan facebook saat jam pelajaran dimulai. Peraturan lain dari pemerintah diharapkan dapat disebarkan didaerah lain, sesuai dengan kebijakan masing-masing pemerintah daerahnya itu sendiri. Kebijakan ini tentunya tidak menghambat keterampilan atau kreativitas, melainkan dengan tujuan untuk menyadari pentingnya sikap saling menghargai dan memberikan suasana yang aman terkendali atau kondusif dalam masyarakat, agar kasus-kasus dari pengguna facebook ini tidak lagi terjadi.
Diharapkan sekali kesadaran dari pengguna facebookers, pengawasan dan bimbingan orang tua maupun kebijakan dari pemerintah secara intensif. Tujuannya agar kasus-kasus penyalahgunaan facebook ini di minimalisasikan. Sehingga pengguna facebook ini tidak akan sia-sia dalam menggunakannya, akan ada dampak yang positif dari mengakses facebook ini. Tidak perlu lagi yang namanya jejaring sosial ini di gunakan untuk kejahatan. Walaupun hal-hal yang negatif ini tidak akan dapat di tuntaskan secara cepat, bahkan melalui proses yang panjang, alangkah baiknya apabila mempunyai kekuatan dan tekad yang tulus untuk memahami dan mengendalikan diri dalam hal emosional manusia itu sendiri yang dapat membangun suatu benteng pertahanan pada sikap negatif dari facebook. Sehingga terwujudnya sikap saling menghormati, menghargai, dan timbulnya bentu persahabatan yang tulus dan positif..
(BlingBlingMagz-o)
Noni Febrina ( 153080085 )
Penulisan Opini Berita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar